Bagaimana cara bersatu dalam keberagaman sebenarnya mudah saja dan teorinya jelas yaitu saling menghargai. Tetapi pada kenyataannya, semua ini sulit untuk dijalankan karena berbagai alasan, sehingga timbul perpecahan.
Konsep persatuan dan kesatuan memang harus ditanamkan sejak dini. Peran orang tua sangat diperlukan agar kelak saat dewasa, mereka bisa memahami bahwa negara ini ada karena keberagaman.
Begini Cara Bersatu dalam Keberagaman
Agar bisa bersatu, Anda harus memaknai terlebih dulu arti kata beragam. Setiap manusia diciptakan oleh Tuhan tidak sama, bahkan kembar identik saja punya perbedaan sehingga semua orang bisa mengenal.
Keberagaman tersebut adalah ciri-ciri seseorang di lingkungannya. Anda sendiri pasti juga punya hal menonjol, sehingga saat disebutkan orang sudah tahu tanpa harus menunjukkan foto serta identitas secara detail.
Sebagai contoh, orang jawa khususnya daerah Solo dan Yogyakarta, kalau berbicara pasti sangat halus. Tanpa harus menunjukkan siapa dia, ketika bertemu dengan dialog serta logatnya pasti sudah tahu,
Selain memahami bagaimana arti kata beragam itu sendiri, ada beberapa sikap yang perlu ditanamkan sejak dini, termasuk kepada anak.-anak. Berikut pembahasannya secara singkat.
1. Mengubah Sudut Pandang
Bagaimana cara bersatu dalam keberagaman adalah dengan mengubah sudut pandangnya terlebih dulu. Bahwa semua keanekaragaman ini merupakan bagian dari diri kita sendiri karena hidup di Indonesia.
Dalam sejarah, bangsa ini bisa merdeka karena semua menyatukan kekuatan, semangat, pikiran, jiwa dan raga. Jauh sebelum proklamasi dikumandangkan, negara ini terdiri dari berbagai kerajaan yang berdiri sendiri.
Ada Mataram, Madura, Aceh, Sriwijaya, dan masih banyak lagi. Coba saja kalau mereka tidak bersatu dan melebur jadi Indonesia, mungkin sampai saat ini masih dalam penjajahan.
Bagaimana cara bersatu dalam keberagaman dengan mengubah sudut pandang seperti ini, membuat Anda bisa memaklumi semua perbedaan tersebut. Jadi semuanya sudah ada sejak dulu, bukan terbentuk baru saja.
2. Sebagai Bagian Dari Ilmu Pengetahuan
Hampir seluruh kitab suci di berbagai agama pasti mengajarkan kepada umatnya untuk selalu belajar menimba ilmu. Salah satu hal menarik dari heterogenitas tersebut adalah bisa mengambil sebuah pelajaran.
Coba kalau semua orang meyakini pada satu keyakinannya saja, pasti saat ini Anda tidak akan pernah tahu bagaimana keseruan tradisi nyadran di daerah Magelang. Dimana persatuan dan kesatuan benar-benar terlihat.
Makna dari perayaan tradisi tersebut, jadi bukan hanya sekedar melaksanakan warisan nenek moyang saja. Tradisi seperti itu pasti ada pelajaran yang bisa dipetik dan sejalan dengan ajaran agama.
Hanya saja, caranya berbeda dan mungkin salah. Tetapi karena ini bagian ilmu pengetahuan, yang diambil bukan langkahnya tersebut melainkan apa maknanya atau inti sari dari diselenggarakannya kegiatan itu.
Bagaimana cara bersatu dalam keberagaman dengan memahami bahwa semua ini bisa dijadikan sebagai ilmu pengetahuan membuat Anda akan menikmatinya. Ketertarikan untuk menguliknya lebih jauh sangat tinggi.
3. Jangan Pernah Menganggu
Poin terakhir agar bisa menerima semua keanekaragaman ini adalah jangan pernah mengganggu satu sama lain. Entah dalam melakukan sesuatu dan ibadah salah atau benar biarkan menjadi hak dan urusan mereka.
Dengan sikap toleransi seperti ini, membuat kehidupan menjadi lebih nyaman. Coba saja kalau ada yang membuat keributan, pasti suasananya menjadi tidak enak dan untuk pergi kemana-mana tidak akan tenang.
Sayangnya, bagaimana cara bersatu dalam keberagaman dengan tidak pernah mengganggu satu sama lain seperti ini terkadang sangat sulit. Terlebih dengan akses media sosial sangat mudah dijangkau.
Anda haru memberikan filter agar tidak terpapar hal buruk atau ujaran kebencian. Termasuk ke keluarga dan orang terdekat, karena hal ini akan merusak segalanya sehingga situasinya menjadi kurang nyaman.
Jika paparan negatif media sosial ini sudah masuk ke dalam pikiran, cobalah ingat beberapa langkah di atas. Bagaimana cara bersatu dalam keberagaman bisa menjadi sukses, karena Anda sendiri yang memulai.