Banyak orang masih belum tahu bagaimana cara mengembalikan hutan seperti semula sesudah rusak. Kebanyakan penyebab kerusakan adalah akibat ulah manusia tidak bertanggung jawab. Contoh perilaku tidak tanggung jawab tersebut adalah kebakaran dan penebangan secara liar.

Bila kondisinya dibiarkan rusak tanpa penanganan, bisa berpengaruh terhadap makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Selain itu, juga berpengaruh terhadap kehidupan manusia dan tumbuhan.

Ketika mengalami kerusakan, air hujan tidak mampu terserap dengan baik dan berpotensi dilanda kekeringan saat musim kemarau. Berikut akan dibahas mengenai beberapa cara memperbaiki hutan yang sudah rusak.

Bagaimana Cara Mengembalikan Hutan Seperti Semula Sesudah Mengalami Kerusakan

Kerusakan pada hutan akibat fenomena tertentu, seperti kebakaran bisa dikembalikan seperti semula. Tapi, untuk mengembalikannya tentu saja memerlukan waktu cukup lama. Bagaimana cara mengembalikan hutan seperti semula? Inilah beberapa caranya:

1. Tebang Pilih

Cara pertama yaitu dengan menerapkan sistem tebang pilih. Maksudnya adalah menebang pohon berdasarkan usianya. Jadi, penebangan yang dilakukan hanya pada pohon berusia tua.

Dalam artian tidak sembarangan menebang yang bisa mengganggu kestabilan hutan. Metode seperti ini membuat hutan tidak mengalami kekosongan. Sebab, masih banyak pohon usia muda dan berukuran kecil dibiarkan untuk terus tumbuh hingga besar.

2. Reboisasi

Cara selanjutnya adalah reboisasi atau menanam kembali pada lahan yang sudah gundul, tapi kondisinya masih subur. Cara satu ini merupakan yang pertama kali dilakukan untuk mengembalikan lahan seperti semula setelah mengalami kerusakan.

Jadi, saat ada pertanyaan, bagaimana cara mengembalikan hutan seperti semula dengan metode reboisasi? Caranya yaitu dengan menanam beragam varian pohon agar lahannya kembali hijau dan tidak gersang.

3. Tidak Melakukan Ladang Berpindah

Agar hutan yang sudah ditumbuhi pohon tidak rusak lagi, sebaiknya tidak melakukan ladang berpindah. Sebagian orang memindahkan lahan berkebun mereka ke hutan dengan salah satu alasan tanah yang digarap sudah mulai tidak subur.

Untuk mewujudkan keinginan ini, biasanya pohon-pohon yang ada di dalam hutan ditebang dengan sembarangan. Termasuk pohon yang usianya masih muda dan sebenarnya tidak boleh ditebang.

Dampak negatifnya, bila semakin banyak pohon yang ditebang dan dijadikan sebagai lahan berkebun, bisa menimbulkan kekeringan serta tanah tandus. Agar hal seperti ini terhindar, perlu adanya sosialisasi kepada warga sekitar.

4. Adanya Kebijakan atau Aturan dari Pemerintah

Berikutnya, bagaimana cara mengembalikan hutan seperti semula adalah adanya peran pemerintah melalui pembuatan kebijakan tertentu yang berhubungan dengan perawatan hutan dan sanksinya bila merusak.

Kebijakan atau peraturan yang dibuat harus jelas dan tegas agar dipatuhi oleh masyarakat. Salah satu kebijakannya berupa pemberian pajak tinggi bagi pebisnis yang ingin membuka lahan untuk tujuan tertentu.

Upaya lainnya adalah menjalin kerja sama dengan warga sekitar untuk bersama-sama menjaga keamanan melalui pembentukan polisi khusus. Nantinya polisi ini diberikan tugas menjaga keamanan area hutan dari tindakan manusia tidak bertanggung jawab.

5. Menebang dengan Izin Terlebih Dahulu

Kalaupun ingin menebang pohon untuk memenuhi kebutuhan tertentu, perlu adanya aturan jelas tentang perizinan. Misalnya, individu atau perusahaan harus memiliki izin resmi dari pemerintah daerah setempat sebelum melakukan penebangan.

6. Menjaga Perilaku

Cara terakhir adalah manusia harus memiliki kesadaran diri agar senantiasa menjaga perilaku saat berada di tempat satu ini. Harus bisa menghindari tindakan yang mampu memicu terjadinya kebakaran, salah contohnya membuang rokok secara sembarangan.

Bisa dikatakan seluruh elemen masyarakat berperan penting dalam upaya pengembalian lahan seperti sedia kala. Jadi, menerapkan bagaimana cara mengembalikan hutan seperti semula tidak akan berhasil optimal bila tidak ada kerja sama yang baik antara satu dengan lainnya.

Categorized in: