Bagaimana cara pembuatan vaksin tentu akan menjadi pertanyaan yang menarik untuk dibahas. Sebab, vaksin sejak jaman dahulu dikenal merupakan cara paling efektif untuk memerangi penyakit tertentu.
Cara kerjanya adalah ‘merangsang’ imunitas di dalam tubuh untuk membuatnya mampu memerangi penyakit. Dalam beberapa literatur, sudah ada banyak vaksin yang berhasil memerangi pandemi.
Bukan hanya Covid-19, namun juga ada polio, campak, dan flu juga. Kendati demikian, tahapan guna membuatnya sangat panjang. Lalu bagaimana cara ilmuan membuatnya?
Bagaimana Cara Pembuatan Vaksin, Ada Empat Tahapan!
Ada empat tahapan guna membuat vaksin yang ada di dunia, tentunya empat tahapan tersebut dilakukan demi membuat vaksin bekerja maksimal menangani masalah virus yang meluas.
Dimulai dari bagaimana ilmuan mencari apa penyebab penyakit serta menemukan antigen, lanjut pada uji coba pertama, kedua, dan ketiga. Lebih jelasnya bisa Anda simak pembahasannya di bawah.
1. Mengidentifikasi penyakit dan temuan antigen
Penyakit harus dianalisis terlebih dahulu, tahap pertama akan berlangsung pada laboratorium tanpa adanya pengujian pada manusia atau sampel kelinci percobaan sama sekali.
Ilmuan mencoba guna serang virus yang menjadi sumber penyakit, seperti contoh jika pada cacar air ilmuan coba rangsang imun tubuh, dan sejenisnya. Ada juga yang harus menemukan antigen guna penyembuhan.
Semua tergantung pada analisis penyakit terlebih dahulu, tidak selalu menggunakan rangsangan pada imun. Tapi, juga bisa menggunakan antigen bahkan duplikasi virus atau bakteri berbahaya.
2. Uji coba tahap pertama
Ketika sudah berhasil menemukan penyembuhan yang tepat, bagaimana cara pembuatan vaksin harus melakukannya dalam skala lebih besar. Pembuatan ini tentu saja akan dilakukan dalam laboratorium.
Sementara untuk uji coba biasanya akan dilakukan pada beberapa kelinci percobaan, lalu apa tujuan dari melakukannya? Ketika baru pertama kali mencoba tentu saja untuk memastikan kemungkinan.
Apakah sudah efektif efisien untuk menangani masalah virus, atau juga belum efektif. Untuk kemudian melakukan perbaikan terhadapnya. Ketika sudah tepat maka akan dilakukan pada tahapan lanjutan lainnya.
3. Uji coba tahap kedua
Tahapan lebih lanjut yang berarti membuat tahap pertama berhasil, ketika melakukan ini tentu butuh lebih banyak sampel uji coba. Bahkan sudah digunakan pada manusia langsung untuk prosesnya.
Ilmuan mencoba untuk mengetahui berapa jumlah dosis yang tepat. Tujuannya untuk kemudian membandingkan apa dampak yang terjadi ketika orang lain tidak mendapatkan suntikan vaksin tersebut.
Jadi, tahapan ini sudah lebih serius serta ketika semua berjalan lancar. Perusahaan akan diarahkan langsung dalam proses pembuatan, pengemasan, dan pendistribusian kepada pihak lanjutan nantinya.
4. Uji coba tahap ketiga
Tahap terakhir pada bagaimana cara pembuatan vaksin, di mana sudah diketahui bahwa vaksin yang diteliti memang aman untuk digunakan orang0orang. Pengujian mulai dilakukan secara masif kepada target tujuan.
Bukan kelinci percobaan lagi melainkan orang-orang yang menderita penyakit tertentu. Untuk proses durasi tahapan percobaan ini membutuhkan waktu lama, bahkan sampai bertahun-tahun lamanya untuk mencapai hasil terbaik.
Jika berjalan baik maka vaksin akan disebarluaskan, tapi jika tidak akan mendapatkan perbaikan sesuai permasalahan. Tapi, itu semua bergantung pada jenis penyakit atau virus yang dihadapi.
Rata-rata untuk banyak kasus pandemi seperti flu, campak, polio, dan lain lainya. Butuh waktu sampai 5 hingga 10 tahun, jadi tidak heran jika pada covid-19 sudah ada penelitian lama jauh sebelum tahun 2019.
Memang sangat sulit untuk menemukan antibodi terbaik dalam menyerang virus untuk berkembang lebih jauh. Untuk itulah diperlukan cara kompleks tentang bagaimana cara pembuatan vaksin agar hasilnya maksimal.